Data Proyek
- Client : Bapak Anwar
- Bangunan : Rumah Tinggal
- Lokasi : Sewon, Bantul, Yogyakarta
- Fee : Rp 3.500.000,00
Memiliki hunian di desa menjadi idaman bagi sebagian orang yang ingin “mengistirahatkan” jiwa, raga, dan pikiran dari hiruk pikuk kota. Suasana desa yang asri, masyarakat yang ramah dan berjiwa sosial tinggi menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang lelah dengan kebisingan kota. Tidak heran jika saat ini banyak orang yang membeli tanah di desa untuk dibangun sebuah rumah pensiun. Tak terkecuali Bapak Endra. Beliau merupakan klien kami yang berasal dari Kulonprogo dan telah memiliki aset lahan seluas 400 m² di sana. Lokasinya berada di lingkungan pedesaan, dekat dengan pantai sehingga termasuk daerah pesisir yang masih sangat asri.
Konsep Desain
Bapak Endra berencana membangun rumah tinggal di Kulonprogo agar dapat menghabiskan masa tuanya bersama keluarga. Hanya ¼ dari luas lahan yang digunakan untuk bangunan, sehingga masih tersedia ruang terbuka yang rencananya akan dimanfaatkan sebagai ruang produktif seperti area budidaya tanaman atau kios yang disewakan – Desain Rumah Fasad Unik Yogyakarta.
Sejalan dengan rencana pemanfaatan lahan di masa mendatang, desain rumah ini kemudian kami posisikan di salah satu sudut belakang lahan untuk memudahkan aksesibilitas apabila terdapat penambahan unit bangunan baru. Bangunan didesain dengan pendekatan tropis agar mampu merespon iklim setempat dengan menerapkan bentuk atap pelana, teras yang luas, dan bukaan-bukaan besar untuk sirkulasi udara alami.
Entrance utama bangunan ditandai dengan teras besar sebagai beranda rumah yang juga dapat dimanfaatkan untuk ruang tamu. Kehidupan masyarakat desa yang sering berkumpul menjadi landasan pengadaan teras ini. Rumah dengan teras yang luas akan memberikan kesan ramah bagi siapapun untuk berkunjung, bermain, hingga memungkinkan sebagai ruang pertemuan untuk warga sekitar. Hal ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih owner dalam peranannya sebagai warga desa yang ramah terhadap lingkungan masyarakat sekitarnya – Desain Rumah Fasad Unik Yogyakarta.
Atap Bangunan
Untuk atap bangunannya, kami memilih atap pelana sederhana dengan rangka kayu serta genteng tanah liat. Selain material yang mudah didapat dan ekonomis, genteng tanah liat juga mampu memberikan nuansa sejuk karena daya serapnya yang baik terhadap terik matahari. Bentuk atap ini juga bertujuan untuk menyelaraskan dengan bangunan-bangunan lain, sehingga rumah dapat “membumi” dengan lingkungan sekitar, namun tetap memiliki karakter tersendiri melalui geometri-geometri fasadnya.
Fasad END House sendiri menggunakan beberapa kombinasi material yang terdiri dari roster, glassblock, dan finishing dinding kamprot warna putih. Roster difungsikan sebagai pembatas antara ruang luar dengan Mushola yang terletak di sisi paling barat bangunan. Dikombinasikan dengan aksen dinding lengkung agar bangunan juga memiliki bentuk yang dinamis, tidak kaku ataupun monoton. Selain untuk mereduksi panas dan silau matahari kala sore, fasad ini juga berfungsi untuk menutup visual mushola sehingga area mihrab atau kiblat tidak terganggu secara visual maupun akses.
Dengan minimnya bukaan di sisi timur maupun barat Mushola, maka pencahayaan alami pada ruangan ini digantikan oleh adanya peran roster kaca atau glassblock yang diterapkan secara menyeluruh di sisi selatan ruangan yang bersinggungan langsung dengan teras bangunan. Adanya naungan dari atap teras membantu untuk mereduksi cahaya yang masuk agar tidak berlebihan. Sedangkan efek glossy dari material glassblock akan memberikan aksen fasad yang lebih modern – Desain Rumah Fasad Unik Yogyakarta.
Berjalan masuk ke dalam, ruangan utama END House menerapkan sistem open plan dengan menggabungkan ruang keluarga, ruang makan, dan dapur. Ketiga ruangan ini memiliki bukaan besar di kedua sisinya berupa pintu lipat yang dapat menghubungkan akses serta sirkulasi udara alami dari teras rumah hingga taman samping. Pertukaran udara yang baik dapat meminimalisir penggunaan AC sehingga rumah lebih hemat energi. Penerapan konsep open plan juga dapat mendukung kegiatan penghuninya, terlebih ketika keluarga besar sedang berkumpul. Pintu Lipat yang berada di antara ruang keluarga dan teras menjadi upaya apabila diperlukan adanya ekspansi ruang yang lebih besar untuk kebutuhan kapasitas yang lebih banyak seperti arisan, pengajian, dll.
Diharapkan END House dapat menjadi rumah tinggal yang nyaman bagi Bapak Endra dan keluarga. ‘’END” menjadi kata kunci yang merepresentasikan tujuan dibangunnya rumah ini yaitu menjadi labuan terakhir untuk menghabiskan masa tua serta mewakili inisial owner.