
Data Proyek
- Client : Ibu Suci
- Bangunan : Komplek Perumahan
- Lokasi : Yogyakarta
- Fee : Rp. 5.000.000,00
Viteuxi Architect menerima tantangan menarik ketika Ibu Suci dari Gunungkidul datang dengan proyek desain komplek perumahan tipe 36. Lahan yang tersedia sekitar 100m2, namun keinginan Ibu Suci adalah membangun rumah dengan luas bangunan hanya 36m2. Ide desain yang diusulkan adalah menciptakan bangunan tipe 36 yang tidak hanya berbeda, tetapi juga nyaman, meski dalam luas yang terbatas.
Tantangan Luas Lahan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Rumah tipe 36 pada desain komplek perumahan umumnya memberikan kesan yang tipikal. Keterbatasan ruang dan lahan membuat desainnya seringkali menghadapi kendala. Salah satu masalah yang sering muncul adalah minimnya bukaan sebagai ventilasi dan kurangnya RTH. Namun, dalam proyek ini, potensi lahan yang cukup besar menjadi nilai tambah yang dapat dimanfaatkan.

Mengoptimalkan Ruang Terbatas dengan RTH
Solusi kreatif ditemukan dengan memaksimalkan RTH dan mengoptimalkan bukaan pada setiap ruangan. Dengan memanfaatkan potensi lahan, ruang-ruang yang sebenarnya tidak terlalu besar bisa tetap nyaman karena memiliki asupan ventilasi yang cukup dan koneksi ke ruang terbuka luar, memberikan kesan visual yang lebih lega.
Fasad Simpel yang Berkarakter dan Solusi Privasi
Fasad rumah ini dirancang simpel namun berkarakter. Teras sengaja ditarik mundur untuk menjaga luas bangunan tetap dalam angka 36, sehingga tidak memerlukan tambahan kanopi untuk naungannya. Selain itu, pintu masuk utama tidak langsung menghadap ke jalan depan, membantu menjaga privasi dalam rumah.
Sebaliknya, area jemur ditonjolkan dengan dinding diagonal yang memiliki motif roster. Selain memberikan tampilan yang dinamis dan berkarakter pada bangunan, dinding ini juga berfungsi sebagai penutup privasi untuk area jemur, tetap memberikan sirkulasi udara yang baik untuk membantu mengeringkan pakaian.
Atap Pelana Asimetris: Efisiensi dan Kreativitas dalam 36m2
Atap rumah ini memiliki model pelana dengan dua kemiringan yang asimetris. Pilihan model ini bukan hanya karena efisiensi dalam kebutuhan rangka dan konfigurasi kuda-kuda, tetapi juga memberikan rongga atap di atas plafon yang dapat digunakan sebagai area water torn, menggabungkan efisiensi dan kreativitas dalam luas 36m2.
Dalam proyek ini, Viteuxi Arsitek telah membuktikan bahwa keterbatasan lahan dan ukuran bangunan tidak selalu menghasilkan rumah yang tipikal. Dengan ide desain yang berani dan kreativitas dalam mengoptimalkan ruang terbatas, rumah tipe 36 bisa menjadi rumah yang luas, nyaman, dan penuh karakter.

Baca Juga :
Desain Fasad Ruko Megah untuk Lembaga Pendidikan di Jakarta
Desain Interior dan Arsitektur: Kolaborasi dalam Sebuah Bangunan