Jenis-jenis Bahan Material untuk Kusen Daun Pintu dan Jendela

Kusen dan daun pintu serta jendela saat ini tidak hanya terbuat dari kayu saja. Perubahan gaya arsitektur serta kemajuan terknologi membuat manusia mencoba menggunakan bahan-bahan lain yang sesuai dengan desain bangunan. Mungkin anda belum begitu familiar dengan bahan-bahan tersebut?

Bahan Kayu

Kusen berbahan kayu sangat familiar digunakan sampai saat ini. Bahan kayu telah digunakan turun temurun. Sifatnya yang alami, cocok digunakan untuk memberikan kesan natural pada bangunan. Selain itu, sifat kayu yang mudah dibentuk, membuat kusen kayu cocok digunakan untuk berbagai gaya arsitektur bangunan.

Baca juga: Pembangunan Jogja Modern Box Homestay Bapak Arif Yogyakarta

Namun demikian, menggunakan kusen kayu juga terdapat kelemahan. Sifat alami kayu memungkinkan terjadinya keropos karena cuaca atau rayap. Selain itu, kusen kayu sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya muai susut.

Daun pintu dan jendela kayu juga sangat familiar. Bagi beberapa orang, pintu bangunan rumah itu harus kayu. Kayu dipandang kuat dan elegan. Selain itu, sifat alami dan tekstur kayu yang unik, merupakan nilai estetis tersendiri. Seperti kusen, daun pintu jendela lebih baik dikeringkan terlebih dahulu agar terhindar dari muai susut. Jika muai susut terjadi, pintu jadi susah untuk dibuka tutup.

Untuk kusen dan daun kayu, finishing yang dapat digunakan diantaranya politur, vernis, melamin, duco, atau cat minyak. 

Bahan Alumunium

Kusen berbahan alumunium juga mulai banyak digunakan saat ini untuk rumah tinggal. Sebelumnya, bahan alumunium banyak digunakan untuk bangunan tinggi seperti kantor dan hunian bertingkat tinggi seperti apartemen. Sifatnya yang ringan dan anti karat, sangat efisien digunakan pada area yang terdampak cuaca.

Kelemahan dari bahan alumunium diantaranya adalah kekuatan. Alumunium yang tipis cenderung kurang kuat dibanding dengan kayu. Selain itu, pemasangan kusen bahan alumunium perlu dilakukan oleh spesialis, karena akan berpengaruh pada kerapian dan keamanan.

Baca juga: Desain Rumah Jakarta – Rumah Bapak Erwin

Kusen alumunium yang dipasang kurang rapi dapat berakibat kebocoran pada sambungannya. Selain itu, kebocoran juga dapat terjadi jika maintenance sealant tidak dilakukan dengan benar. Sealant yang mempunyai umur tertentu harus diganti dengan sealant baru agar tidak terjadi rembesan air hujan.

Alumunium yang berbahan logam juga memungkinkan adanya muai susut. Dan jika kualitas alumuniumnya rendah, muai susut dapat menjadi masalah yang cukup serius jika sampai mengakibatkan kerusakan fisik seperti tidak dapat dibuka tutup, terlepas, dan juga bengkok.

Bahan Besi

Pintu besi biasanya digunakan untuk bagian-bagian yang memerlukan keamanan ekstra seperti pagar atau pintu teralis. Meskipun demikian, pintu besi saat ini menjadi tren pada bangunan-bangunan komersial yang mengusung tema industrial.

SIfat besi yang kokoh membuat ruangan terkesan kuat. Biasanya besi dilapisi cat agar terhindar dari korosi terutama untuk pintu yang sering terkena panas dan hujan.

Baca juga: Desain Rumah Kalimantan – Rumah Bapak Hudi – Bontang

Karena sifatnya yang dapat berkarat, pintu dan jendela besi memerlukan perawatan yang cukup ekstra. Menambahkan lapisan antikarat mesti dilakukan secara rutin agar karat tidak terjadi.

Apabila besi sudah berkarat, maka akan menurunkan kualitas besi, serta dapat terlihat kotor. Karat yang terkena air terus menerus dapat semakin keropos dan lelehan air bersama karat akan meninggalkan jejak kotor yang sulit dihilangkan.

Leave A Comment